• Feed RSS

Pages

0
Berikut beberapa cara untuk mengkoneksikan akun Twitter dengan akun Facebook.
1. Kunjungi laman ''Twitter for Facebook'' milik Twitter: http://twitter.com/widgets/facebook, klik instal Twitter in Facebook, masukkan username dan password Anda jika di minta
2. Sebuah aplikasi 3rd Party Facebook bernama ''selective twitter'' http://apps.facebook.com/selectivetwitter/. Memudahkan Anda untuk memilih tweet mana yang akan di update, menjadi status Facebook, hanya dengan menambahkan #Fb pada akhir tweet.
Demikian tulisan saya, semoga bermanfaat..
Jumpa lagi... kali ini saya akan memposting ''stream video youtube lewat hp''. Tanpa berlama-lama langsung aja ke TKP. Berikut langkah-langkahnya:
1. Settingan GPRS di HP Anda harus aktif terlebih dahulu
2. Kalau sudah aktif, masuk ke menu setting, konektivitas, setting streaming
3. Pada setting streaming, klik koneksi internet yang Anda pakai. Di bawahnya ada tulisan pakai proxy, pilih ''tidak''
4. Setting selesai, sekarang tinggal cara menggunakannya
5. Masuk ke layanan internet, dan masukkan alamat webnya www.youtube.com. Secara otomatis Anda akan di bawa ke youtube mobile
6. Pilih video yang ingin di mainkan, untuk mempermudah pencarian video, tulis judul video yang Anda inginkan di kotak pencarian
7. Kalau sudah ketemu, klik gambar video tersebut, maka akan ada tulisan ''menyambung ke server'', berhasil nyambung dan selamat menonton.
0
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
SLE (Sistemisc Lupus
Erythematosus) adalah
penyakit radang
multisistem yang
sebabnya belum
diketahui, dengan
perjalanan penyakit yang
mungkin akut dan
fulminan atau kronik
remisi dan eksaserbasi
disertai oleh terdapatnya
berbagai macam
autoantibodi dalam tubuh.
B. Patofisiologi
Penyakit SLE terjadi akibat
terganggunya regulasi
kekebalan yang
menyebabkan
peningkatanautoantibodi
yang berlebihan.
Gangguan imunoregulasi
ini ditimbulkan oleh
kombinasi antara faktor-
faktor genetik, hormonal
( sebagaimana terbukti
oleh awitan penyakit yang
biasanya terjadi selama
usia reproduktif) dan
lingkungan (cahaya
matahari, luka bakar
termal). Obat-obat
tertentu seperti hidralazin,
prokainamid, isoniazid,
klorpromazin dan
beberapa preparat
antikonvulsan di samping
makanan seperti
kecambah alfalfa turut
terlibat dalam penyakit
SLE- akibat senyawa kimia
atau obat-obatan.
Pada SLE, peningkatan
produksi autoantibodi
diperkirakan terjadi akibat
fungsi sel T-supresor
yang abnormal sehingga
timbul penumpukan
kompleks imun dan
kerusakan jaringan.
Inflamasi akan
menstimulasi antigen
yang selanjutnya
serangsang antibodi
tambahan dan siklus
tersebut berulang kembali.
C. Manifestasi Klinis
1. Sistem Muskuloskeletal
Artralgia, artritis (sinovitis),
pembengkakan sendi,
nyeri tekan dan rasa nyeri
ketika bergerak, rasa kaku
pada pagi hari.
2. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang
terdiri atas ruam
berbentuk kupu-kupu
yang melintang pangkal
hidung serta pipi.
Ulkus oral dapat mengenai
mukosa pipi atau palatum
durum.
3. Sistem kardiak
Perikarditis merupakan
manifestasi kardiak.
4. Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
5. Sistem vaskuler
Inflamasi pada arteriole
terminalis yang
menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura
di ujung jari kaki, tangan,
siku serta permukaan
ekstensor lengan bawah
atau sisi lateral tangan dan
berlanjut nekrosis.
6. Sistem perkemihan
Glomerulus renal yang
biasanya terkena.
7. Sistem saraf
Spektrum gangguan
sistem saraf pusat sangat
luas dan mencakup
seluruh bentuk penyakit
neurologik, sering terjadi
depresi dan psikosis.
D. Evaluasi Diagnostik
Diagnosis SLE dibuat
berdasarkan pada riwayat
sakit yang lengkap dan
hasil pemeriksaan darah.
Gejala yang klasik
mencakup demam,
keletihan serta penurunan
berat badan dan
kemungkinan pula artritis,
peuritis dan perikarditis.
Pemeriksaan serum :
anemia sedang hingga
berat, trombositopenia,
leukositosis atau
leukopenia dan antibodi
antinukleus yang positif.
Tes imunologi diagnostik
lainnya mendukung tapi
tidak memastikan
diagnosis.
E. Penatalaksanaan
Medis
1. Preparat NSAID untuk
mengatasi manifestasi
klinis minor dan dipakai
bersama kortikosteroid,
secara topikal untuk
kutaneus.
2. Obat antimalaria untuk
gejal kutaneus,
muskuloskeletal dan
sistemik ringan SLE
3. Preparat
imunosupresan (pengkelat
dan analog purion) untuk
fungsi imun.
BAB III
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesis riwayat
kesehatan sekarang dan
pemeriksaan fisik
difokuskan pada gejala
sekarang dan gejala yang
pernah dialami seperti
keluhan mudah lelah,
lemah, nyeri, kaku,
demam/panas, anoreksia
dan efek gejala tersebut
terhadap gaya hidup serta
citra diri pasien.
2. Kulit
Ruam eritematous, plak
eritematous pada kulit
kepala, muka atau leher.
3. Kardiovaskuler
Friction rub perikardium
yang menyertai
miokarditis dan efusi
pleura.
Lesi eritematous papuler
dan purpura yang
menjadi nekrosis
menunjukkan gangguan
vaskuler terjadi di ujung
jari tangan, siku, jari kaki
dan permukaan ekstensor
lengan bawah atau sisi
lateral tanga.
4. Sistem Muskuloskeletal
Pembengkakan sendi,
nyeri tekan dan rasa nyeri
ketika bergerak, rasa kaku
pada pagi hari.
5. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang
terdiri atas ruam
berbentuk kupu-kupu
yang melintang pangkal
hidung serta pipi.
Ulkus oral dapat mengenai
mukosa pipi atau palatum
durum.
6. Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
7. Sistem vaskuler
Inflamasi pada arteriole
terminalis yang
menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura
di ujung jari kaki, tangan,
siku serta permukaan
ekstensor lengan bawah
atau sisi lateral tangan dan
berlanjut nekrosis.
8. Sistem Renal
Edema dan hematuria.
9. Sistem saraf
Sering terjadi depresi dan
psikosis, juga serangan
kejang-kejang, korea
ataupun manifestasi SSP
lainnya.
B. Masalah Keperawatan
1. Nyeri
2. Keletihan
3. Gangguan integritas
kulit
4. Kerusakan mobilitas
fisik
5. Gangguan citra tubuh
C. Intervensi
1. Nyeri berhubungan
dengan inflamasi dan
kerusakan jaringan.
Tujuan : perbaikan dalam
tingkat kennyamanan
Intervensi :
a. Laksanakan sejumlah
tindakan yang
memberikan kenyamanan
(kompres panas /dingin;
masase, perubahan
posisi, istirahat; kasur
busa, bantal penyangga,
bidai; teknik relaksasi,
aktivitas yang
mengalihkan perhatian)
b. Berikan preparat
antiinflamasi, analgesik
seperti yang dianjurkan.
c. Sesuaikan jadwal
pengobatan untuk
memenuhi kebutuhan
pasien terhadap
penatalaksanaan nyeri.
d. Dorong pasien untuk
mengutarakan
perasaannya tentang rasa
nyeri serta sifat kronik
penyakitnya.
e. Jelaskan patofisiologik
nyeri dan membantu
pasien untuk menyadari
bahwa rasa nyeri sering
membawanya kepada
metode terapi yang belum
terbukti manfaatnya.
f. Bantu dalam mengenali
nyeri kehidupan
seseorang yang
membawa pasien untuk
memakai metode terapi
yang belum terbukti
manfaatnya.
g. Lakukan penilaian
terhadap perubahan
subjektif pada rasa nyeri.
2. Keletihan berhubungan
dengan peningkatan
aktivitas penyakit, rasa
nyeri, depresi.
Tujuan : mengikutsertakan
tindakan sebagai bagian
dari aktivitas hidup sehari-
hari yang diperlukan
untuk mengubah.
Intervensi :
a. Beri penjelasan tentang
keletihan :
- hubungan antara
aktivitas penyakit dan
keletihan
- menjelaskan tindakan
untuk memberikan
kenyamanan sementara
melaksanakannya
- mengembangkan dan
mempertahankan
tindakan rutin unutk tidur
(mandi air hangat dan
teknik relaksasi yang
memudahkan tidur)
- menjelaskan pentingnya
istirahat untuk
mengurangi stres
sistemik, artikuler dan
emosional
- menjelaskan cara
mengggunakan teknik-
teknik untuk menghemat
tenaga
- kenali faktor-faktor fisik
dan emosional yang
menyebabkan kelelahan.
b. Fasilitasi
pengembangan jadwal
aktivitas/istirahat yang
tepat.
c. Dorong kepatuhan
pasien terhadap program
terapinya.
d. Rujuk dan dorong
program kondisioning.
e. Dorong nutrisi adekuat
termasuk sumber zat besi
dari makanan dan
suplemen.
3. Kerusakan mobilitas
fisik berhubungan dengan
penurunan rentang gerak,
kelemahan otot, rasa nyeri
pada saat bergerak,
keterbatasan daya tahan
fisik.
Tujuan : mendapatkan
dan mempertahankan
mobilitas fungsional yang
optimal.
Intervensi :
a. Dorong verbalisasi
yang berkenaan dengan
keterbatasan dalam
mobilitas.
b. Kaji kebutuhan akan
konsultasi terapi okupasi/
fisioterapi :
- Menekankan kisaran
gherak pada sendi yang
sakit
- Meningkatkan
pemakaian alat bantu
- Menjelaskan pemakaian
alas kaki yang aman.
- Menggunakan postur/
pengaturan posisi tubuh
yang tepat.
c. Bantu pasien mengenali
rintangan dalam
lingkungannya.
d. Dorong kemandirian
dalam mobilitas dan
membantu jika
diperlukan.
- Memberikan waktu
yang cukup untuk
melakukan aktivitas
- Memberikan
kesempatan istirahat
sesudah melakukan
aktivitas.
- Menguatkan kembali
prinsip perlindungan sendi
4. Gangguan citra tubuh
berhubungqan dengan
perubahan dan
ketergantungan fisaik serta
psikologis yang
diakibatkan penyakit
kronik.
Tujuan : mencapai
rekonsiliasi antara konsep
diri dan erubahan fisik
serta psikologik yang
ditimbulkan enyakit.
Intervensi :
a. Bantu pasien untuk
mengenali unsur-unsur
pengendalian gejala
penyakit dan
penanganannya.
b. Dorong verbalisasi
perasaan, persepsi dan
rasa takut
- Membantu menilai
situasi sekarang dan
menganli masahnya.
- Membantu menganli
mekanisme koping pada
masa lalu.
- Membantu mengenali
mekanisme koping yang
efektif.
5. Kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan
perubahan fungsi barier
kulit, penumpukan
kompleks imun.
Tujuan : pemeliharaan
integritas kulit.
Intervensi :
a. Lindungi kulit yang
sehat terhadap
kemungkinan maserasi
b. Hilangkan kelembaban
dari kulit
c. Jaga dengan cermat
terhadap resiko terjadinya
sedera termal akibat
penggunaan kompres
hangat yang terlalu panas.
d. Nasehati pasien untuk
menggunakan kosmetik
dan preparat tabir surya.
e. Kolaborasi pemberian
NSAID dan kortikosteroid.
A.Pengertian
Gegantisme adalah suatu
keadaan yang abnormal
pada anak yang
disebabkan oleh produksi
GH yang berlebihan.
B.Etiologi
Tumor hipofise : adenoma
eosinofilik
C.Manifestasi klinik
Lingkar kepala bertambah
Hidung lebar
Lidah membesar
Wajah kasar
Mandibula tumbuh
berlebihan
Gigi menjadi terpisah-
pisah
Jari dan ibu jari tumbuh
menebal
Kifosis
Kelelehan dan kelemahan
gejala awal
Hipogonadisme
Keterlambatan maturasi
seksual
Kehilangan penglihatan
pada pemeriksaan lapang
pandang secara seksama
D.Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Kadar GH berlebihan
mencapai 400 ng/ml
Tes toleransi glukosa :
hiperglikemia
Kadar somatomidin
meningkat 2,6-21,7 U/ml
( 0,31-1,4 U/ml)
CT. Scan
MRI
E.Penatalaksanaan
Intervensi bedah dilakukan
apabila terjadi peningkatan
tekanan intra kranial
Radiasi konvensional /
sinar proton energi tinggi
apabila papil edema dan
penyempitan lapang
pandang
1.Pengkajian
1. Riwayat penyakit dahulu ?
2. Riwayat penyakit
sekarang ?
3. Riwayat penyakit
keluarga ?
4. Riwayat tumbuh
kembang ?
5. Apakah klien mengalami
penambahan pada lingkar
kepala
6. Apakah klien mengalami
pembesaran hidung ?
7. Apakah klien mengalami
pembesaran hidung ?
8. Apakah mandibula
tumbuh berlebihan ?
9. Apakah klien mengalami
gigi yang terpisah-pisah
10. Apakah jari dan ibu jari
tumbuh menebal ?
11. Apakah klien mengalami
kifosis ?
12. Apakah klien mengalami
kelelahan dan kelemahan
pada gejala awal ?
13. Apakah klien mengalami
hipogonadisme ?
14. Apakah kien mengalami
keterlambatan maturasi
seksual ?
15. Apakah terjadi tanda-
tanda peningkatan tekanan
intra kranial ?
16. Apakah klien mengalami
kehilangan penglihatan
pada pemeriksaan lapang
pandang ?
Diagnosa keperawatan
Gangguan bodi image
b.d perubahan struktur
tubuh
Tujuan : tidak terjadi
penurunan bodi image
pada klien
Kriteria :
Klien dapat menerima
perubahan diri
Klien mau bersosialisasi
dengan lingkungan
Intervensi :
Pertahankan lingkungan
yang kondusif untuk
membicarakan perubahan
citra tubuh
Diskusikan perasaan yang
berhubungan dengan
perubahan yang dialami
oleh klien
Kaji klien dengan
mengidentifikasi dan
mengembangkan
mekanisme koping untuk
mengatasi perubahan fisik
Berikan dorongan untuk
mengungkapkan perasaan
yang berhubungan
dengan perubahan fisik
Bantu klien dalam
mengembangkan
mekanisme koping untuk
mengatasi perubahan fisik
Bantu pasien dalam
mengembangkan rencana
untuk menyelaraskan
semua perubahan ke
dalam gaya hidup
Berikan penekanan
perilaku yang
memperlihatkan
penerimam terhadap
perubahan
Resiko tinggi
perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b.d peningkatan
metabolisme, lidah
membesar, mandibula
tumbuh berlebih, gigi
menjadi terpisah-pisah.
Tujuan : nutrisi klien
adekuat
Kriteria :
Klien tidak mengalami
penurunan berat badan
yang berarti
Nafsu makan klien
meningkat
Intervensi :
Beri makan sedikit tapi
sering (termasuk cairan)
Masukkan makanan
kesukaan dalam diet
Anjurkan untuk makan
sendiri, bila mungkin
(kelemahan otot dapat
membuat keterbatasan)
Memilih makanan dari
daftar menu
Atur makanan secara
menarik diatas nampan
Atur jadwal pemberian
makanan
Berikan makanan yang
bergizi tinggi dan
berkualitas
Perubahan proses
keluarga b.d keluarga
dengan gegantisme
Tujuan :
Mempersiapkan keluarga
untuk dapat merawat
anggota dengan
gegantisme
Keluarga dapat
beradaptasi dengan
penyakitnya
Kriteria : Keluarga dapat
mengatasi masalah yang
timbul dari adanya tanda
dan gejala yang muncul
dan memberikan atau
menyediakan lingkungan
yang sesuai dengan
kondisi klien
Intervensi :
Berikan dukungan
emosional pada keluarga
dan klien
Anjurkan orang tua untuk
mengekspresikan
perasaannya
Anjurkan klien untuk
berbagi rasa tidak
berdaya, malu, ketakutan
yang berkaitan dengan
manifestasi penyakit.
Bertindak sebagai pembela
dan penghubung klien
dan keluarga dengan
anggota tim perawatan
kesehatan lainnya
Anjurkan klien untuk
bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar
Dorong keterlibatan klien
dalam aktivitas rekreasi
dan aktivitas pengalih
yang sesuai dengan usia.
Kelelahan b.d
hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhan
energi
Tujuan : menunjukkan
perbaikan kemampuan
berpartisipasi dalam
melakukan aktifitas
Kriteria :
Tidak terjadi kelelahan
yang berarti pada klien
setelah melakukan
aktivitas
Klien tidak merasa malas
saat akan melakukan
aktivitas
Intervensi :
Kaji tanda-tanda vital
Ciptakan lingkungan yang
tenang : ruangan yang
dingin, turunkan stimulasi
sensori
Sarankan klien untuk
mengurangi aktivitas dan
meningkatkan istirahat di
tempat tidur
Berikan tindakan yang
membuat klien nyaman;
sentuhan, masage.
Memberikan aktivitas
pengganti yang
menyenagkan dan tenang;
membaca, mendengarkan
radio dan menonton
televisi
Berikan obat sesuai
indikasi; sedatif
(fenobarbital )
DAFTAR PUSTAKA
1. Nettina, Sandra M.
Pedoman Praktik
Keperawatan. Alih bahasa
Setiawan dkk. Ed. 1.
Jakarta : EGC; 2001
2. Smeltzer Suzanne C. Buku
Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa
Agung Waluyo, dkk.
Editor Monica Ester, dkk.
Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
3. Tucker, Susan Martin et al.
Patient care Standards :
Nursing Process,
diagnosis, And Outcome.
Alih bahasa Yasmin asih.
Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
4. Price, Sylvia Anderson.
Pathophysiology : Clinical
Concepts Of Disease
Processes. Alih Bahasa
Peter Anugrah. Ed. 4.
Jakarta : EGC; 1994
5. Reeves, Charlene J et al.
Medical-Surgical Nursing.
Alih Bahasa Joko Setyono.
Ed. I. Jakarta : Salemba
Medika; 2001
3
Banyak pengguna ponsel Sony Ericsson yang tidak memanfaatkan fitur yang ada didalamnya. Contoh fitur ''kawanku'' mungkin karna mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakan. Fitur ''kawanku'' adalah fitur yang digunakan untuk chatting melalui ponsel dengan chatting, pulsa yang digunakan lebih murah dari pada SMS. Sebelum menggunakan fitur ini, GPRS di ponsel anda harus aktif. Berikut langkah-langkahnya:
1. Mempunyai alamat email. Yang akan digunakan untuk mendaftar dilayanan yang mendukung fitur kawanku, contohnya YAMIGO
2. Mendaftar untuk mendapatkan akun, yaitu di YAMIGO yang alamatnya di www.yamigo.com
3. Setelah mendaftar di YAMIGO, kita mendapatkan akun berupa username dan kata sandi yang di kirimkan ke alamat email kita waktu mendaftar
4. Melakukan settingan di ponsel, masuk ke fitur kawanku dan buat konfigurasi account baru.
5. Isi username dan kata sandi, bisa dilihat di email kita waktu mendaftar, sedangkan servernya adalah: http//www.yamigo.com/wv/control
6. Pilih profil internet yang anda pakai
7. Setelah semuanya diisi dengan benar, cobalah login, jika berhasil, artinya sudah bisa untuk memulai chatting melalui fitur kawanku.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda semua..
Sinkronisasi adalah menyerasikan (menyamakan) daftar kontak yang di simpan pada ponsel dengan kontak yang ada pada daftar kontak email. Dengan sinkronisasi kita dapat mengirim (meng-upload) daftar kontak yang ada di memori handphone ataupun menerima (mendownload) daftar kontak yang ada pada gmail sehingga kita tidak akan kehilangan daftar kontak walaupun kartu/handphone kita hilang. Sebelum menggunakan fitur ini pengguna harus mengaktifkan dulu GPRS-nya dan harus punya account gmail.
* Cara setting sinkronisasi di ponsel:
1. Buka menu organizer dan pilih sinkronisasi
2. Pilih account baru dan tulis nama account anda, misal: Google, kemudian klik lanjutkan
3. Alamat server: http://m.google.com/syncml
4. Username: tulis username gmail anda, misal: ''contoh@gmail.com''
5. Password: tulis password gmail anda
6. Sambungan: pilih sambungan internet yang anda gunakan, misal: indosatgprs
7. Aplikasi: centang kontak
8. Setting aplikasi: pilih kontak
9. Nama data base: contacts
10. Nama pengguna dan kata sandi dikosongkan
11. Interval sinkr: mati
12. Inisiasi dari jauh: selalu tanya
13. Keamanan jauh, ID server: Google, password: 443
14. Kemudian klik simpan dan mulai sinkronisasi.
Pada ponsel nokia, cara settingnya tidak jauh beda dengan ponsel sony ericsson.
Selamat mencoba..!!
Jika anda pernah mengalami kendala saat mendownload file di ''ziddu.com'' lewat HP, maka berikut ini saya akan share ''cara mendownload file di ziddu lewat HP menggunakan bolt browser''. Jika anda belum mempunyai bolt browser ini silahkan di cari di situs resminya, atau cari versi handler juga tidak masalah. Berikut langkah-langkah untuk mendownload menggunakan bolt browser:
1. Arahkan kursor ke link download yang akan di download, kemudian klik tombol navigasi/pad tengah HP anda
2. Setelah masuk di ziddu.com, arahkan kursor ke ''download'' lalu klik
3. Setelah di klik anda akan masuk di halaman ''pop up'' yang berisikan iklan yang di pasang oleh pihak ziddu
4. Klik ''select'' dan arahkan kursor ke menu ''go to'' kemudian klik atau geser ke kanan
5. Selanjutnya akan terbuka menu ''main window'' kemudian klik
6. Setelah anda mengklik ''main window'' dan halaman baru pun terbuka, arahkan kursor ke ''enter text here''
7. Masukkan kode angka/huruf sesuai yang tertera di sampingnya, kemudian klik download. Klik tombol navigasi tengah jika muncul notifikasi pertanyaan ''allow aplication bolt to read user data?'' (izinkan aplikasi bolt untuk membaca data pengguna?) sampai muncul halaman baru.
8. Arahkan kursor kemenu ''save to'' lalu klik tombol navigasi tengah berulang-ulang jika muncul pertanyaan seperti di atas tadi hingga terbuka halaman baru.
9. Arahkan kursor ke tempat yang anda inginkan untuk menyimpan file yang di download tadi, misal: di directory E, kemudian klik tombol navigasi tengah berulang-ulang saat muncul pertanyaan seperti diatas tadi.
10. Arahkan kursor ke menu ''save in folder /E:/, atau yang lainnya. Kemudian klik berulang-ulang jika muncul pertanyaan seperti di atas, sampai terbuka halaman baru.
11. Jika berhasil, maka muncul notifikasi pemberitahuan '' Bolt download complete''.
12. Proses download pun selesai, dan anda boleh menutup aplikasi bolt browser.
13. Kemudian cari file yang di download tadi.
Selamat mencoba..