• Feed RSS

Pages

0
1. tanda Kutip (") untuk
cari Frase
Untuk Mencari kata yang
berurutan gunakanlah
tanda kutip.
Jika anda mengetikkan
kata : website favorit di
indonesia, maka google
akan mencari web yang
mengandung kata-kata
website, favorit, di, atau
indonesia.
Jika anda mengetikkan
kata : "website favorit di
indonesia", maka google
akan mencari web yang
mengandung kata-kata
website favorit di
indonesia secara
berurutan.
2. tanda Tambah (+)
Jika kita mengetikkan kata :
website+favorit+di
+indonesia, maka google
akan mencari web yang
mengandung kata-kata
website dan favorit dan di
dan indonesia. Google
tidak akan menampilkan
web yang tidak
mengandung semua kata
itu.
3. tanda kurang (-)
Bila tanda tambah untuk
menambah, maka tanda
kurang untuk
mengurangi. Misalnya
anda ingin mencari
website tapi tidak
mengandung kata favorit
maka anda dapat
menuliskan: website -
favorit. Maka google akan
menampilkan web yang
hanya mengandung kata
website tanpa
mengandung kata favorit.
4. tanda bintang (*)
Istilahnya wilcard yang
bisa digantikan apa saja
Misal anda menuliskan :
bukan hanya * tetapi juga
*. Maka google akan
menampilkan web yang
mengandung kata bukan
hanya anda tetapi juga
saya, atau bukan hanya
kamu tetapi juga saya.
5. site : command
Digunakan untuk mencari
halaman di situs tertentu.
Misalnya anda menuliskan
gossip site:detik.com.
Maka google akan ke situs
gossip di situs detik.com.
6. inurl:
Option ini digunakan
untuk mencari kata
tertentu yang "masuk"
sebagai url. Dengan
option ini, anda dapat
melakukan pencarian
folder tertentu (jika
dikombinasikan dengan
option "index of"). Contoh:
inurl:admin. Pencarian ini
akan menghasilkan url
website yang mempunyai
kata admin.
7. link
Digunakan untuk
mengetahui situs yang
mempunyai link dengan
situs tertentu. Misalnya
anda menuliskan
link:kapan lagi.com. Maka
pencarian akan
menghasilkan website
yang mempunyai link
terhadap kapanlagi.com
8. filetype:formatfile
Digunakan untuk mencari
file dengan ekstensi
tertentu.
Misalnya: "Harry Potter"
filetype:pdf. Maka hasil
pencarian akan
menghasilkan file-file
tentang Harry Potter
dengan format file pdf.
Adapun format file yang
dapat anda pilih:
Microsoft Word
Document : .doc
Portable Document
Format : .pdf
Microsoft Power Point
Slide : .pps
Microsoft Power Point
Presentation : .ppt
Microsoft Excel :.xls
Text Format : .txt
Rich Tect Format : .rtf
dll
9. intitle : kata kunci untuk
menentukan judul file.
Anda dapat menentukan
judul file yang anda cari
dengan mengetikkan
intitle:kata kunci. Misalnya:
intitle:mengejar matahari.
Kata intitle dapat juga
diganti dengan
menggunakan alintitle.
10. define : kata yang
dicari
Digunakan untuk mencari
defini dari suatu istilah.
Misalnya anda ingin
mencari definisi dari
anemia, anda cukup
menulis define:anemia.
Selamat mencoba.^^
0
Askep Hemoroid
Hemoroid
1. Pengertian
Hemoroid dalah varises
dari pleksus hemoroidalis
yang menimbulkan
keluhan keluhan dan
gejala – gejala.
Varises atau perikosa :
mekarnya pembuluh
darah atau pena (pleksus
hemoroidalis) sering
terjadi pada usia 25 tahun
sekitar 15 %.Askep
Hemoroid
2. Etiologi
Penyebab pelebaran
pleksus hemoroidalis di
bagi menjadi dua :
1. Karena bendungan
sirkulasi portal akibat
kelaian organik.
Kelainan organik yang
menyebabkan gangguan
adalah :
Hepar sirosis hepatis
Fibrosis jaringan hepar
akan meningkatkan
resistensi aliran vena ke
hepar sehingga terjadi
hepartensi portal. Maka
akan terbentuk kolateral
antara lain ke esopagus
dan pleksus
hemoroidalis .
Bendungan vena porta,
misalnya karena
trombosis
Tomur intra abdomen,
terutama didaerah velvis,
yang menekan vena
sehingga aliranya
terganggu. Misalnya
uterus grapida , uterus
tomur ovarium, tumor
rektal dan lain lain.
2. Idiopatik,tidak jelas adanya
kelaianan organik, hanya
ada faktor - faktor
penyebab timbulnya
hemoroid.
Faktor faktor yang
mungkin berperan :
Keturunan atau heriditer
Dalam hal ini yang
menurun dalah
kelemahan dinding
pembuluh darah, dan
bukan hemoroidnya.
Anatomi
Vena di daerah
masentrorium tudak
mempunyai katup.
Sehingga darah mudah
kembali menyebabkan
bertambahnya tekanan di
pleksus hemoroidalis.
Hal - hal yang
memungkinkan tekanan
intra abdomen meningkat
antara lain :
Orang yang pekerjaan
nya banyak berdiri atau
duduk dimana gaya
grapitasi akan
mempengaruhi timbulnya
hemoroid.Misalnya
seorang ahli bedah.
Gangguan devekasi miksi.
Pekerjaan yang
mengangkat benda -
benda berat.
Tonus spingter ani yang
kaku atau lemah.
Pada seseorang wanita
hamil terdapat 3 faktor
yang mempengaruhi
timbulnya hemoroid yitu :
1. Adanya tomur intra
abdpomen
2. Kelemahan pembuluh
darah sewaktu hamil
akibat pengaruh
perubahan hormonal
3. Mengedan sewaktu
partus.
Pada permulaan terjadi
varises hemoroidalis,
belum timbul keluhan
keluhan . Akan timbul bila
ada penyulit seperti
perdarahan , trombus dan
infeksi
Pada dasarnya hemoroid
di bagi menjadi dua
klasipikasi, yaitu :
1. Hemoroid interna
Merupakan varises vena
hemoroidalis superior dan
media
2. Hemoroid eksterna
merupakan varises vena
hemoroidalis inferior.
Askep Hemoroid
HEMOROID INTERNA
Gejala - gejala dari
hemoroid interna adalah
pendarahan tanpa rasa
sakit karena tidak adanya
serabut serabut rasa sakit
di daerah ini.
Hemoriud interna terbagi
menjadi 4 derajat :
Derajat I
Timbul pendarahan
varises, prolapsi / tonjolan
mokosa tidak melalui anus
dan hanya daatdi temukan
dengan proktoskopi.
Derajat II
Terdapat trombus di
dalam varises sehingga
varises selalu keluar pada
saat depikasi, tapi seterlah
depikasi selesai, tonjolan
tersebut dapat masuk
dengan sendirinya.
Derajat III
Keadaan dimana varises
yang keluar tidak dapat
masuk lagi dengan
sendirinya tetapi harus di
dorong.
Derajat IV
Suatu saat ada timbul
keaadan akut dimana
varises yang keluar pada
saat defikasi tidak dapat di
masukan lagi. Biasanya
pada derajat ini timbul
trombus yang di ikuti
infeksidan kadang kadang
timbul perlingkaran anus,
sering di sebut dengan
Hemoral Inkaresata karena
seakan - akan ada yang
menyempit hemoriod
yang keluar itu, padahal
pendapat ini salah karena
muskulus spingter ani
eksternus mempunyai
tonus yang tidak berbeda
banyak pada saat
membuka dan menutup.
Tapi bila benar terjadi.
Inkaserata maka setelah
beberapa saat akan timbul
nekrosis tapi tidak
demikiaan halnya. Lebih
tepat bila di sebut dengan
perolaps hemoroid.
HEMOROID EKSTERNA
Hemoroid eksrterna
jarang sekali berdiri
sendiri, biasanya
perluasan hemoroid
interna.
Tapi hemoroid eksterna
dapat di klasifikasikan
menjadi 2 yaitu :
1. Akut
Bentuk akut berupa
pembengkakan bulat
kebiruan pada pinggir
anus dan sebenarnya
adalah hematom,
walaupun disebut sebagai
trombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang
sering timbul adalah:
Sering rasa sakit dan nyeri
Rasa gatal pada daerah
hemorid
Kedua tanda dan gejala
tersebut disebabkan
karena ujung – ujung
saraf pada kulit
merupakan reseptor rasa
sakit.
2. Kronik
Hemoroid eksterna kronik
atau “Skin Tag” terdiri atas
satu lipatan atau lebih dari
kulit anus yang berupa
jaringan penyambung
dan sedikit pembuluh
darah.
Askep Hemoroid
4. Komplikasi
Terjadinya perdarahan
Pada derajat satu darah
kelur menetes dan
memancar.
Terjadi trombosis
Karena hemoroid keluar
sehinga lama - lama darah
akan membeku dan
terjadi trombosis.
Peradangan
Kalau terjadi lecet karena
tekanan vena hemoroid
dapat terjadi infeksi dan
meradang karena disana
banyak kotoran yang ada
kuman – kumannya.
Askep Hemoroid
5. Penatalaksanaan
Medis
1. Operasi herniadektomy
2. Non operatif
Untuk derajat I dan II
Diet tinggi serat untuk
melancarkan BAB.
Obat – obat suposituria
untuk membantu
pengeluaran BAB dan
untuk melunakan feces.
Anti biotik bila terjadi
infeksi.
Ijeksi skloretika ( Dilakukan
antara mokosa dan
varises dengan harapan
timbul fibrosis dan
hemoroid lalu mengecil ).
“ RubberBand Ligation “
yaitu mengikat hemoroid
dengan karet elastis kira –
kira I minggu, diharapkan
terjadi nekrosis.
Untuk derajat III dan IV
Dapat dilakuakan
Pembedahan
Dapat dilakukan
pengikatan atau ligation
Dapat dilakukan rendam
duduk
Dengan jalan
suntikan”Sklerotika” ujntuk
mengontrol pendarahan
dan kolaps (keluar)
hemoroid interna yang
kecil sampai sedang.
Askep Hemoroid
Asuhan Keperawatan
Pada pasien Dengan
Hemoroid
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
Pasien datang dengan
keluhan perdarahan terus
menerus saat BAB. Ada
benjolan pada anus atau
nyeri pada saat defikasi.
3. Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sekarang
Pasien di temukan pada
beberapa minggu hanya
ada benjolan yang keluar
dan beberapa hari setelah
BAB ada darah yang
keluar menetes.
Riwayat penyakit dahulu
Apakah pernah menderita
penyakit hemoroid
sebelumnya, sembuh /
terulang kembali. Pada
pasien dengan hemoroid
bila tidak di lakukan
pembedahan akan
kembali RPD, bisa juga di
hubungkan dengan
penyakit lain seperti sirosis
hepatis.
Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota
keluaga yang menderita
penyakit tersebut
Riwayat sosial
Perlu ditanya penyakit
yang bersangkutan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pasien di baringkan
dengan posisi
menungging dengan
kedua kaki di tekuk dan
menempel pada tempat
tidur.
1. Insfeksi
Pada insfeksi lihat apakah
ada benjolan sekitar anus
Apakah ada benjolan
tersebut terlihat pada saat
prolapsi.
Bagaiman warnaya ,
apakah kebiruaan,
kemerahan, kehitaman.
Apakah benjolan tersebut
terletak di luar ( Internal /
Eksternal ).
2. Palapasi
Dapat dilakuakan dengan
menggunakan sarung
tangan + vaselin dengan
melakuakn rektal tucher,
dengan memasukan satu
jari kedalam anus. Apakah
ada benjolan tersebut
lembek, lihat apakah ada
perdarahan.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PRE OPERATIF
1. Resiko kekurangan nutrisi
(defisiensi zat )
berhubungan dengan
pecahnya vena plexus
hemmoroidalis ditandai
dengan perdarahan yang
terus - menerus waktu
BAB.
TUJUAN :
Terpenuhinyan kebutuhan
nutrisi ditandai dengan
tidak terdapat anemis,
perdarahan terhenti dan
BB tidak turun.
INTERVENSI
Observasi tanda-tanda
anemis
Rasionalisasi : Tanda –
tanda anemis diduga
adanya kekurangan zat
besi (Hb turun)
Diet rendah sisa atau serat
selama terjadinya
perdarahan
Rasionalisasi : Dapat
mengurangi
perangsangan pada
daerah anus sehingga
tidak terjadi perdarahan.
Berikan penjelasan tentang
pentingnya diet
kesembuhan penyakitnya.
Rasionalisasi : Pendidikan
tentang diet, membantu
keikut sertaan pasien
dalam meningkatkan
keadaan penyakitnya.
Beri kompers es pada
daerah terjadinya
perdarahan
Rasionalisasi : Pasien
dengan pecahnya vena
plexus hemoriodalis perlu
obat yang dapat
membantu pencegahan
terhadap perdarahan yang
mememrlukan penilaian
terhadap respon secara
periodik.
Beri obat atau terapi sesuai
dengan pesanan dokter
Rasionalisasi : Pasien
dengan pecahnya vena
flexus hemmoroidalis
perlu obat yang dapat
membantu pencegahan
terhadap perdarahan yang
memerlukan penilayan
terhadap respon obat
tersebut secara periodik.
2. Gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan
adanya massa anal atau
anus, yang ditandai
benjolan didaerah anus,
terasa nyeri dan gatal
pada daerah anus
TUJUAN :
Terpenuhinya rasa
nyaman dengan kriteria
nyeri berkurang rasa gatal
berkurang massa
mengecil.
INTERVENSI :
Berikan randam duduk
Rasionalisasi : Menurunkan
ketidak nyamanan lokal,
menurunkan edema dan
meningkatkan
penyembuhan.
Berikan pelicin pada saat
mau BAB
Rasionalisasi : Membantu
dalam melancarkan
defikasi sehingga tidak
perlu mengedan.
Beri diet randah sisa
Rasionalisasi : Mengurangi
rangsangan anus dan
melemahkan feses.
Anjurkan pasien agar
jangan bannyak berdiri
atau duduk ( harus dalam
keadaan seimbang).
Rasionalisasi : Gaya
gravitasi akan
mempengaruhi timbulnya
hemoroid dan duduk
dapat meningkatkan
tekanan intra abdomen.
Observasi keluhan pasien
Rasionalisasi : Membantu
mengevaluasi derajat
ketidak nyamanan dan
ketidak efektifan tindakan
atau menyatakan
terjadinya komplikasi.
Berikan penjelasan tentang
timbulnya rasa nyeri dan
jelaskan dengan singkat
Rasionalisasi : Pendidikan
tentang hal tersebut
membantu dalam keikut
sertaan pasien untuk
mencegah / mengurangi
rasa nyeri.
Beri pasien suppositoria
Rasionalisasi : Dapat
melunakan feces dan
dapat mengurangi pasien
agar tidak mengejan saat
defikasi.
3. Personal hygene pada
anus kurang
berhubungan dengan
massa yang keluar pada
daerah eksternal.
TUJUAN :
Terjaga kebersihan anus
dengan kriteria tidak
terjadi infeksi tidak terjadi
gatal - gatal.
INTERVENSI :
Berikan sit bath dengan
larutan permagan 1 / 1000
% pada pagi dan sore
hari. Lakukan digital
( masukan prolaps dalam
tempat semula setelah di
bersihkan )
Rasionalisasi :
Meningkatkan kebersihan
dan memudahkan
terjadinya penyembuhan
prolaps.
Obserpasi keluhan dan
adanya tanda- tanda
perdarahan anus
Rasionalisasi : Peradangan
pada anus menandakan
adanya suatu infeksi pada
anus
Beri penjelasan cara
membersihkan anus dan
menjaga kebersihanya
Rasionalisasi :
Pengetahuan tentang cara
membersihkan anus
membantu keikutsertaan
pasien dalam
mempercepat
kesembuhanya.
POST OPERATIF
1. Gangguan rasa nyaman
(Nyeri) pada luka operasi
berhubungan dengan
adanya jahitan pada luka
operasi dan terpasangnya
cerobong angin.
TUJUAN :
Terpenuhinya rasa
nyaman dengan kriteria
tidak terdapat rasa nyeri,
dan pasien dapat
melakukan aktivitasd
ringan.
INTERVENSI :
Beri posisi tidur yang
menyenangkan pasien.
Rasionalisasi : Dapat
menurunkan tegangan
abdomen dan
meningkatkan rasa
kontrol.
ganti balutan setiap pagi
sesuai tehnik aseptik
Rasionalisasi : Melindungi
pasien dari kontaminasi
silang selama penggantian
balutan. Balutan basah
bertindak sebagai
penyerap kontaminasi
eksternal dan
menimbulkan rasa tidak
nyaman.
Latihan jalan sedini
mungkin
Rasionalisasi : Dapat
menurunkan masalah
yang terjadi karena
imobilisasi.
Observasi daerah rektal
apakah ada perdarahan
Rasionalisasi : Perdarahan
pada jaringan, imflamasi
lokal atau terjadinya infeksi
dapat meningkatkan rasa
nyeri.
Cerobong anus dilepaskan
sesuai advice dokter
(pesanan)
Rasionalisasi :
Meningkatkan fungsi
fisiologis anus dan
memberikan rasa nyaman
pada daerah anus pasien
karena tidak ada
sumbatan.
Berikan penjelasan tentang
tujuan pemasangan
cerobong anus (guna
cerobong anus untuk
mengalirkan sisa-sisa
perdarahan yang terjadi
didalam agar bisa keluar).
Rasionalisasi :
Pengetahuan tentang
manfaat cerobong anus
dapat membuat pasien
paham guna cerobong
anus untuk kesembuhan
lukanya.
2. Resikol terjadinya infeksi
pada luka berhubungan
dengan pertahanan
primer tidak adekuat.
TUJUAN :
Tidak terjadinya dengan
kriteria tidak terdapat
tanda-tanda radang luka
mengering
INTERVENSI :
Observasi tanda vital tiap
4 jam
Rasionalisasi : Respon
autonomik meliputi TD,
respirasi, nadi yang
berhubungan denagan
keluhan / penghilang
nyeri . Abnormalitas tanda
vital perlu di observasi
secara lanjut.
Obserpasi balutan setiap 2
– 4 jam, periksa terhadap
perdarahan dan bau.
Rasionalisasi : Deteksi dini
terjadinya proses infeksi
dan / pengawasan
penyembuhan luka oprasi
yang ada sebelumnya.
Ganti balutan dengan
teknik aseptik
Rasionalisasi : Mencegah
meluas dan membatasi
penyebaran luas infeksi
atau kontaminasi silang.
Bersihkan area perianal
setelah setiap depfikasi
Rasionalisasi : Untuk
mengurangi / mencegah
kontaminasi daerah luka.
Berikan diet rendah serat/
sisa dan minum yang
cukup
Rasionalisasi : Dapat
mengurangi ransangan
pada anus dan mencegah
mengedan pada waktu
defikasi.
3. Kurang pengetahuan yang
berhubungan dengan
kurang informasi tentang
perawatan dirumah.
TUJUAN :
Pasien dapat menyatakan
atau mengerti tentang
perawatan dirumah.
INTERVENSI :
Diskusikan pentingnya
penatalaksanaan diet
rendah sisa.
Rasionalisasi: Pengetahuan
tentang diet berguna
untuk melibatkan pasien
dalam merencanakan diet
dirumah yang sesuai
dengan yang dianjurkan
oleh ahli gizi.
Demontrasikan perawatan
area anal dan minta pasien
menguilanginya
Rasionalisasi: Pemahaman
akan meningkatkan kerja
sama pasien dalam
program terapi,
meningkatkan
penyembuhan dan proses
perbaikan terhadap
penyakitnya.
Berikan rendam duduk
sesuai pesanan
Rasiopnalisasi:
Meningkatkan kebersihan
dan kenyaman pada
daerah anus (luka atau
polaps).
Bersihakan area anus
dengan baik dan
keringkan seluruhnya
setelah defekasi.
Rasionalisasi: Melindungi
area anus terhadap
kontaminasi kuman-
kuman yang berasal dari
sisa defekasi agar tidak
terjadi infeksi.
Berikan balutan
Rasionalisasi : Melindungi
daerah luka dari
kontaminasi luar.
Diskusikan gejala infeksi
luka untuk dilaporkan
kedokter.
Rasionalisasi : Pengenalan
dini dari gejala infeksi dan
intervensi segera dapat
mencegah progresi situasi
serius.
Diskusikan
mempertahankan difekasi
lunak dengan
menggunakan pelunak
feces dan makanan laksatif
alami.
Rasionalisai : Mencegah
mengejan saat difekasi
dan melunakkan feces.
Jelaskan pentingnya
menghindari mengangkat
benda berat dan
mengejan.
Rasionalisasi : Menurunkan
tekanan intra abdominal
yang tidak perlu dan
tegangan otot.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. M.T. Dardjat, 1987.
Kumpulan Kuliah ilmu
Bedah Khusus. Penerbit
Aksara Medisina, Salemba
Jakarta.
2. Syvia Anderson Price,
1991. Patofisiologi Konsep
Klinik Proses-Proses
Penerbit buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
3. Susan Martin Tucker,
1998. Standar Perawatan
Pasien, Edisi V Vol 2.
Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
4. Dr. Sumitro Arkanda,
1987. Ringkasan Ilmu
Bedah, Penerbit Bina
Aksara.
5. Purnawan Junadi, 1982.
Kapita Selekta Kedokteran
Edisi Kedua, Penerbit
Media Aesculavius,
Jakarta.
6. Doenges Moorhouse
Geissle, 1999. Rencana
Asuhan Keperawatan Ed.
3 Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.