Selain berobat dan menghindari kegiatan atau makanan tertentu, pasien penyakit jantung lebih mungkin bertahan hidup lebih lama jika mereka memiliki pandangan nan positif.
Tahukah Anda, hal itu tergambar dari hasil penelitian terbaru yang melibatkan lebih 2.800 pasien penyakit jantung. Pasien diberi kuesioner psikologis dan ditanya tentang kepercayaan mereka terhadap kemampuan untuk pulih dari penyakit dan kembali pada rutinitas biasa.
Setelah 15 tahun diteliti, tercatat 1.637 pasien meninggal. Dari yang meninggal, 885 orang (54 persen) karena penyakit jantung. Pasien yang optimistis memiliki kemungkinan 30 persen lebih kecil meninggal selama masa pengkajian.
Demikian menurut peneliti Duke University Medical Center. Peningkatan risiko kematian di antara pasien yang memiliki pandangan pesimistis tetap bertahan. Bahkan setelah peneliti memperhitungkan dengan sejumlah faktor, termasuk tingkat
keparahan penyakit jantung, usia, jenis kelamin, pendapatan, depresi, dan dukungan sosial.
"Studi ini unik karena menunjukkan sikap pasien terhadap penyakit mereka tidak hanya mempengaruhi kemampuan mereka untuk kembali ke gaya hidup normal, tetapi juga menunjang kesehatan mereka dalam jangka panjang dan pada akhirnya berimbas pada tingkat kelangsungan hidup mereka".
Sikap optimistis bisa lebih efektif mengatasi penyakit mereka. Misalnya mengikuti dengan seksama program perawatan. Sedangkan yang pesimistis dapat mengalami lebih banyak ketegangan dan stres, yang dapat memiliki efek merusak pada tubuh.
"Pesan yang bisa diambil dari sini adalah bahwa memiliki harapan positif tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik tetapi juga berpotensi hidup lebih lama''.
Tahukah Anda, hal itu tergambar dari hasil penelitian terbaru yang melibatkan lebih 2.800 pasien penyakit jantung. Pasien diberi kuesioner psikologis dan ditanya tentang kepercayaan mereka terhadap kemampuan untuk pulih dari penyakit dan kembali pada rutinitas biasa.
Setelah 15 tahun diteliti, tercatat 1.637 pasien meninggal. Dari yang meninggal, 885 orang (54 persen) karena penyakit jantung. Pasien yang optimistis memiliki kemungkinan 30 persen lebih kecil meninggal selama masa pengkajian.
Demikian menurut peneliti Duke University Medical Center. Peningkatan risiko kematian di antara pasien yang memiliki pandangan pesimistis tetap bertahan. Bahkan setelah peneliti memperhitungkan dengan sejumlah faktor, termasuk tingkat
keparahan penyakit jantung, usia, jenis kelamin, pendapatan, depresi, dan dukungan sosial.
"Studi ini unik karena menunjukkan sikap pasien terhadap penyakit mereka tidak hanya mempengaruhi kemampuan mereka untuk kembali ke gaya hidup normal, tetapi juga menunjang kesehatan mereka dalam jangka panjang dan pada akhirnya berimbas pada tingkat kelangsungan hidup mereka".
Sikap optimistis bisa lebih efektif mengatasi penyakit mereka. Misalnya mengikuti dengan seksama program perawatan. Sedangkan yang pesimistis dapat mengalami lebih banyak ketegangan dan stres, yang dapat memiliki efek merusak pada tubuh.
"Pesan yang bisa diambil dari sini adalah bahwa memiliki harapan positif tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik tetapi juga berpotensi hidup lebih lama''.
0 komentar:
Posting Komentar